Minggu, 10 Maret 2019

Sajak Malam


Aku melihat mu melintas dengan tanpa sengaja, kau nampak tegar dan bersahaja. Meskipun hatimu remuk tak terbayangkan rasanya, ocehan mereka kau anggap sudah biasa karena terlalu sering kau dengar kan bahkan kau hafal liriknya.
Aku malu, aku sering mengeluh dengan nasibku yang buruk. Namun kau selalu tersenyum dan nampak sumringah

Aku ragu, acapkali melihat engkau dengan langkah pasti manapaki satu demi satu bara api perjuangan hidup dengan gagahnya. Akankah aku pantas !?

Sajakmu terlalu tinggi artinya.
Nadamu terlalu indah suaranya.
Melodinya terlalu membuai suasana.
Engkau terlalu sempurna untukku yg hanya kaum papa.

Terbanglah, jangan melihat balik kebelakang.
Berekspresi lah, jangan hiraukan ocehanku.
Karena aku menurut mereka adalah hambatan untuk menjadi yang lebih baik.
#bungsantri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar